Thursday, November 14, 2013
Teruntuk Kenangan
Hai, apa kabar kamu, kenangan?
Sedang berbahagiakah kamu di sana?
Kamu ingat pesanmu untukku, kenangan?
"Berbahagialah kamu meski tanpa aku", katamu
Aku hanya ingin mengabarkan kepadamu, bahwa iya, aku sudah dan akan bahagia meski tanpamu, kenangan :)
Kamu adalah yang terindah, pada masamu.
Dia adalah yang terindah, pada saat ini yang insyaAllah selamanya :)
Dia tidak menggantikanmu, justru dia melengkapi segala kurangmu.
Kehadirannya bukan untuk menggesermu, justru menguatkan bahwa kehadiranmu dulu tidak pernah sia-sia.
Kamu masih ada di sebagian ruang ingatanku, kenangan.
Tapi tidak lagi menghuni seluruh ruang hatiku :)
Karena jika benar kamu pernah mengenalku, tentu kamu tau bahwa hatiku hanya bisa ditempati oleh satu saja penghuni, seperti kamu, dulu.
Hanya saja, bedanya sekarang, ruang itu sudah bertahtakan namanya :)
Pernah sekali waktu, kamu membuatku mengutuk dunia, kenangan.
Tapi lambat laun aku menyadari, bahwa segala yang pernah kita lalui adalah partisi-partisi kehidupan yang membuat bangunanku lebih kokoh untuk ditinggali, meski bukan untuk tinggal bersamamu.
Ah ya, boleh aku meminta doa darimu?
Doakan aku agar tetap bisa menjaga kehormatan pendamping dan keluargaku nanti :)
Jika di satu pusaran waktu nanti kita bertemu, ingatkan aku untuk selalu menggenggam tangannya dan mendekap hatinya meski mataku menatapmu.
Berbahagialah kamu, kenangan.
Aku senang melihatmu bahagia yang bukan denganku :)